BlackBerry tampaknya sudah semakin kehilangan ‘taring’ dalam persaingan gadget. Hal ini berkembang sejak tidak lakunya BlackBerry Playbook pada pasar tablet, hingga bermasalahnya jaringan RIM yang mengakibatkan pengguna BlackBerry di beberapa daerah tersendat dalam berkirim pesan dan browsing. Berikut ulasannya.
BlackBerry PlayBook tidak laku
RIM lambat dalam mengeluarkan PlayBook yang membawa tablet keluarannya itu kalah bersaing dengan iPad. Hal ini sempat dibantah oleh RIM bahwa tablet keluarannya diperuntukkan untuk segmentasi pasar yang berbeda dengan mensasar perusahaan. Namun, PlayBook pun dihantam oleh para pengamat pada saat peluncurannya seperti produk yang belum selesai dan sudah terlanjur diluncurkan ke pasar. Aplikasi-aplikasinya pun tidak banyak. Semenjak itu, perusahaan elektronik terbesar ini kemudian memotong harga tablet ini hingga $ 100.
Smartphone yang tidak inovatif
Pada satu waktu, pengamat menganggap RIM tidak tergoyahkan ketika datang dengan ponselnya, Curve yang ramping dan model Bold yang berhasil dengan baik. Namun, pasar yang sangat dinamis ini mengharapkan inovasi yang baru ketika RIM akan BlackBerry keluaran terbarunya. Hal ini pun tidak terjadi. BlackBerry Torch pun gagal membawa inovasi yang segar dan tidak diterima dengan baik oleh pasar.
Saham RIM terjun bebas
Di sisi perusahaan, RIM secara tradisional telah menjadi pemimpin pasar, khususnya di Kanada. Namun pada laporan keuangan terbarunya, laba bersihnya jatuh 58 persen. Beberapa analis menurunkan target mereka untuk saham perusahaan dan beberapa yang lain ini adalah keguncangan dalam kepemimpinan RIM.
Setelah pengumuman 2000 karyawan dirumahkan pada bulan Juli, para analis memperkirakan akan terjadi pergantian pada struktur kepemimpinan RIM. Namun, hal ini tidak terjadi. Dan akhirnya, saham RIM kembali mengalami terjun bebas pada bulan Oktober.
Jaringan bermasalah
Unik dalam pasar smartphone, yang mengkontrol jaringannya sendiri, fakta menunjukkan itu menjadi satu dari kekuatannya. Namun, runtuhnya jaringan RIM semakin membuat BlackBerry kehilangan penggunanya. Sempat mengalami permasalahan pada jaringannya dalam beberapa hari, ini menjadi salah satu alasan paling kuat untuk meninggalkan BlackBerry.
No comments:
Post a Comment